Ma’na Sebuah Kesetiaan

Tulisan ini hanyalah ekpresi sesaat usai menonton film “Habibie & Ainun” yang beberapa minggu belakangan ini marak diputar di bioskop-bioskop tanah air. Film tersebut diangkat berdasarkan kisah nyata kehidupan mantan presiden RI yang ke-3 bersama istri tercintanya yang bernama Ainun B.J Habibie. Sementara setingan filmnya sendiri mengikuti alur biografi yang ditulis sendiri oleh Habibie dalam novel karyanya yang berjudul Habibie & Ainun.
           
Sebagai sebuah karya sastra, tentu film yang satu ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, apalagi film tersebut merefleksikan kisah nyata seorang tokoh besar yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia beberapa tahun yang lalu. Namun, a’la kulli hal, penulis pribadi menilai film tersebut layak untuk dipertontonkan dan mengandung beberapa pelajaran yang bisa dipetik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hukum Azan Dua Kali Pada Hari Jum’at

Pertanyaan :
Dalam pelaksanaan salat Jum’at, seringkali ditemukan polemik di kalangan kaum muslimin. Salah satu di antaranya adalah persoalan jumlah azan pada salat tersebut. Sebagian masjid mengumandangkan azan sebanyak dua kali, azan pertama pada saat waktu masuk kemudian azan kedua pada waktu khatib naik mimbar. Sebagian yang lain mencukupkan dengan satu kali saja yaitu pada saat waktu masuk yang berbarengan dengan naiknya khatib ke atas mimbar. Bahkan di salah satu masjid di Kota Fes Maroko -sebagaimana yang dituturkan oleh Kiai Ali Mustafa Yaqub dalam bukunya Cerita Maroko- azan Jum’at dikumandangkan sebanyak lima kali.[1] Pertanyaannya, apakah azan dua kali atau lebih pada salat Jum’at tersebut tergolong bid’ah.?

Pemuda dan Erosi Keteladanan


Carut marut dunia perpolitikan Indonesia akhir-akhir ini telah membawa dampak yang serius terhadap masa depan bangsa. Hilangnya budaya malu serta maraknya kasus-kasus korupsi di kalangan sebagian elit-elit pemerintahan juga kian memperparah hal tersebut. Sehingga munculnya krisis idenditas serta lenyapnya keteladan di Negara yang berasaskan Pancasila ini tidak dapat terelakkan.

Di usianya yang tidak muda lagi -67 tahun-, Indonesia seharusnya mampu meredam hal-hal tersebut. Idealisme kehidupan menghendaki bahwa semakin bertambah umur seseorang, maka semakin dewasalah ia dalam hal berfikir dan menghadapi segala problematika kehidupan. Hal senada juga ditemukan dalam doktrin agama Islam yang menyerukan sebaik-baik manusia adalah mereka yang panjang umurnya dan baik amalnya.

صاحب الكتابة

Foto saya
Bukittinggi, Agam, Indonesia
Seorang pelajar yang tengah berkontemplasi dalam pencarian jatidiri dan ilmu pengetahuan, walau hingga saat ini ilmu yang dia harapkan terasa masih dangkal dan jauh dari kesempurnaan. Dia lahir pada hari Kamis pagi, tanggal 22 Februari 1990 atau bertepatan dengan 26 Rajab 1410 Hijriah. Diberi nama dengan Yunal Isra bin Syamsul Bahri dan biasa dipanggil dengan sebutan Yunal/Isra/Inal. Pendidikan pertama yang pernah dijalaninya adalah Pendidikan TK pada tahun 1996, kemudian dilanjutkan ke SD 01 Baso dan tamat pada tahun 2002. Setelah itu memutuskan untuk fokus mendalami ilmu-ilmu keislaman di MTI Canduang dan tamat pada tahun 2009. Setahun kemudian ia meneruskan petualangan intelektualnya di program S1 Fakultas Dirasah Islamiyyah UIN Syarif Hidayatullah dan Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences Jakarta. Berharap semoga bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk manusia lain dan diredoi orang tua dan tuhannya, amien.! Fokus kajiannya sekarang "al-Muhaafazhah A'la al-Qadiimi al-Shaalih, wa al-Akhdzu bi al-Jadiidi al-Ashlah".

Terima kasih atas kunjungannya.........!!!!!!

نحمدك اللهم منزل الآيات تبصرة لأولى الألباب ورافع الدلالات عبرة لتزيل بها عن القلوب الحجاب ونشكرك شرعت الحلال والحرام وأنزلت الكتاب وجعلته هدى لكل خير يرام ونصلى ونسلم على سيدنا محمد المؤيد من الله بأجلى النيرات والساطع نوره في أفق الهداية بما يزيح الريب والمدلهمات وعلى آله خير آل وأصحابه ومن لهم مقتف أوموال