"Sukses" di manakah posisimu.?


Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar kurang lebih 15 tahun yang lalu, penulis sempat bercita-cita untuk menjadi seorang dokter supaya bisa menolong orang lain yang sedang menderita suatu penyakit agar sembuh seperti sedia kala. Cita-cita ini muncul dan mengalir apa adanya, tanpa di-setting sedemikian rupa ataupun direkayasa. Penulis berpikir betapa besarnya jasa seorang dokter ketika ia bisa menyelamatkan nyawa orang lain dengan ilmu yang dia miliki, “begitu mulia” begitu ujar penulis di dalam hati. Namun seiring berjalannya waktu cita-cita menjadi dokter pun hanya tinggal kenangan dan akhirnya kandas di tengah jalan. Selain karena biaya yang dibutuhkan dalam bidang ini lumayan besar, penulis juga mendapatkan sokongan ide dari berbagai pihak agar fokus di bidang ilmu-ilmu keagamaan.

Pada saat itu, tokoh-tokoh agama yang berjiwa nasionalis di daerah penulis memang sangat sedikit. Sehingga prilaku-prilaku yang amoral serta tidak terpuji lainnya jamak diperbuat oleh masyarakat saat itu. Hal inilah yang pada akhirnya mendorong penulis untuk menfokuskan diri menuntut ilmu-ilmu agama dengan niat awal bisa mengubah cara pandang dan hidup masyarakat di kampung penulis pada masa-masa yang akan datang. Akhirnya penulis putuskan untuk melanjutkan pendidikan di tingkat menengah pertama, menengah atas, sampai akhirnya jenjang strata satu (s-1) di Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta dengan konsentrasi Syariah Fikih. Alhamdulillah, dalam semua jenjang yang penulis lalui mendapatkan hasil yang memuaskan dan memperoleh penghargaan sebagai siswa dan mahasiswa terbaik. Boleh dibilang prestasi terbesar penulis saat ini hanyalah hal tersebut, yaitu menjadi lulusan terbaik di semua jenjang pendidikan yang ada.

Indonesia di Mataku


Indonesia dengan segala kekayaan alam dan budayanya merupakan negara yang sangat potensial untuk maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Wilayah yang luas ditambah dengan kondisi geografis yang strategis membuat hal itu semakin besar dan nyata adanya. Namun entah kenapa deskripsi yang begitu indah dan menawan tersebut berbanding terbalik dengan fakta lapangan yang ada saat ini. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia tidak dibarengi dengan sumber daya manusia yang memadai, sehingga tak jarang hal itu berimplikasi terhadap eksistensi kita yang seolah-olah menjadi tamu di rumah sendiri.

Betapa banyak kekayaan negeri ini yang dirampas oleh tangan-tangan asing pada tiap tahunnya? Berapa banyak kebudayaan bangsa yang secara gampangnya dicaplok oleh negara lain? Serta berapa banyak anak bangsa yang bekerja di negara lain hanya untuk mencari kehidupan yang lebih baik ketimbang bekerja di negaranya sendiri. Sungguh miris hati ini melihat banyaknya para tenaga kerja Indonesia yang menderita gara-gara tindakan lalim yang dilakukan oleh majikan di tempat mereka bekerja. Tidak sedikit mereka yang disiksa, diperkosa, dan bahkan dianggap sederajat dengan budak sekalipun. Satu pertanyaan yang muncul dari hati ini, “Sebegitu sulitnya kah mencari penghidupan di negeri ini, sampai-sampai banyak dari warganya yang mengorbankan harga dirinya hanya untuk mendapatkan sesuap nasi di negara seberang?”

Perbedaan/Persamaan Toleransi dan Pluralisme


Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : )لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ. إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ(. (الممتحنة : 8-9)

Kaum Muslimin sidang jamaah Jum’at yang berbahagia.
Pertama kali khatib ingin berwasiat kepada diri khatib pribadi dan segenap kaum muslimin yang hadir agar kita senantiasa meningkatkan rasa iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Takwa dalam artian yang sebenar-benarnya, yaitu takwa yang menjadi spirit dari segala perkataan yang kita ucapkan dan perbuatan yang kita lakukan, sehingga diri ini terjaga dari setiap perkataan yang menyayat dan perbuatan yang menyinggung orang lain. Begitu juga, takwa yang mendorong kita untuk selalu merasakan kehadiran Tuhan dekat dengan kita, sehingga tidak sedetikpun diri ini lalai dari mengingat-Nya. Semoga kita semua dikaruniai sifat takwa yang seperti ini. Amin,!

Hikmah Salat; Esensi Isra’ Mi’raj

Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : )اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ(. (العنكبوت : 45) وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ" (رواه الترمذي).

Kaum muslimin sidang jama’ah Jum’at yang berbahagia.!
Pertama kali khatib ingin berwasiat kepada diri pribadi dan segenap kaum muslimin yang hadir agar senantiasa meningkatkan rasa iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Takwa dalam artian yang sebenar-benarnya, yaitu takwa yang mendorong kita agar selalu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi dengan sekuat tenaga segala larangan-Nya. Semoga Allah SWT menjadikan kita semua dari golongan hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Amin.!

Sebuah Refleksi Kehidupan; Awal Perjalanan

Pada saat wisuda UIN yang ke-93 kemaren, alhamdulillah aku[1] dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik dari Fakultas Dirasat Islamiyah (lihat selengkapnya di link http://www.uinjkt.ac.id/index.php/arsip-berita-utama/2802-wisuda-sarjana-ke-93-dua-wisudawati-raih-ipk-400.html). Itu semua tidak terlepas dari jasa besar orangtua, guru, dosen, teman dan orang-orang yang tidak bisa ku sebutkan secara satu persatu di sini. Beberapa hari sebelum pelaksanaan wisuda tersebut, aku diminta oleh panitia wisuda untuk mengirimkan profil singkat serta cerita-cerita yang mengesankan selama menjalani kuliah. Setelah mereviuw sejenak, akhirnya ada beberapa kisah yang sempat ku ingat, di antaranya :

*Terjatuh sebelum Mengikuti UAS ^_^
Jam menunjukkan angka 12.30 WIB, artinya kurang lebih setengah jam lagi UAS semester ganjil (satu) akan segera dimulai. Tidak seperti biasanya, siang itu begitu panas dengan terik matahari yang seakan membakar apapun yang disinarinya. Setelah Salat Zuhur berjamaah di pondok tercinta (Darus-Sunnah), aku pun bersiap-siap berangkat ke kampus pengharapan (Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta) dengan segenap harapan yang tersimpan di dalam dada,semoga ujian hari ini sukses”, doaku dalam hati. Sembari membereskan peralatan tulis buat UAS hari itu, aku pun bertolak menuju tempat parkiran yang berada persis di depan pondok. Beberapa orang teman juga melakukan hal yang sama, namun di antara mereka ada yang mengendarai motor sehingga tidak harus bercapek-capek untuk mengenjotnya. Setelah persiapan matang dengan posisi “siap tempur”, aku genjot sepeda bututku hingga meninggalkan halaman pondok. Tidak lama berselang (kira-kira 3 menitan), aku merasakan ada sesuatu yang aneh dengan sepedaku. Ban bagian depannya mengeluarkan bunyi yang tidak biasa. Aku berhenti sejenak dan mengecek sumber suara tersebut. Setelah diperiksa, ternyata tidak ada sedikitpun bagian bannya yang bermasalah. Karena merasa tidak ada apa-apa, aku putuskan untuk melanjutkan perjalanan. 

صاحب الكتابة

Foto saya
Bukittinggi, Agam, Indonesia
Seorang pelajar yang tengah berkontemplasi dalam pencarian jatidiri dan ilmu pengetahuan, walau hingga saat ini ilmu yang dia harapkan terasa masih dangkal dan jauh dari kesempurnaan. Dia lahir pada hari Kamis pagi, tanggal 22 Februari 1990 atau bertepatan dengan 26 Rajab 1410 Hijriah. Diberi nama dengan Yunal Isra bin Syamsul Bahri dan biasa dipanggil dengan sebutan Yunal/Isra/Inal. Pendidikan pertama yang pernah dijalaninya adalah Pendidikan TK pada tahun 1996, kemudian dilanjutkan ke SD 01 Baso dan tamat pada tahun 2002. Setelah itu memutuskan untuk fokus mendalami ilmu-ilmu keislaman di MTI Canduang dan tamat pada tahun 2009. Setahun kemudian ia meneruskan petualangan intelektualnya di program S1 Fakultas Dirasah Islamiyyah UIN Syarif Hidayatullah dan Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences Jakarta. Berharap semoga bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk manusia lain dan diredoi orang tua dan tuhannya, amien.! Fokus kajiannya sekarang "al-Muhaafazhah A'la al-Qadiimi al-Shaalih, wa al-Akhdzu bi al-Jadiidi al-Ashlah".

Terima kasih atas kunjungannya.........!!!!!!

نحمدك اللهم منزل الآيات تبصرة لأولى الألباب ورافع الدلالات عبرة لتزيل بها عن القلوب الحجاب ونشكرك شرعت الحلال والحرام وأنزلت الكتاب وجعلته هدى لكل خير يرام ونصلى ونسلم على سيدنا محمد المؤيد من الله بأجلى النيرات والساطع نوره في أفق الهداية بما يزيح الريب والمدلهمات وعلى آله خير آل وأصحابه ومن لهم مقتف أوموال