Pagi itu selepas halaqah fajriah di Pesantren Darussunnah Jakarta,
seorang teman bertanya kepada saya “Nal, gimana sih pendapat antum tentang
gaya para wanita yang menamakan diri mereka dengan wanita akhwat sekarang itu.?
Mereka berpakaian serba dalam, mulai dari
jilbab panjang nan lebar bak mukena orang yang sedang shalat, begitu
juga dengan baju dan rok mereka yang tak kalah panjang dan lebarnya dari jilbab
mereka.? Saya pribadi merasa agak gimanaa gitu kalau ketemu sama perempuan
seperti itu. Bukannya Islam itu memerintahkan umatnya berpakaian selain untuk menutup aurat, tapi juga untuk keindahan.? Saya melihat bahwa gaya berpakaian
seperti itu tidak mencerminkan keindahan sedikitpun.” kata teman tersebut.
Sambil tersenyum kecil dan sedikit canda saya menjawab pertanyaan tersebut
dengan sebuah pertanyaan balik “emang salah ya gaya berpakaian seperti
itu,he.?
Etika Pergaulan Antar Teman
Menarik ketika menerangkan hadis tentang sifat-sifat sorga dari
kitab Sunan al-Tirmidzi, salah seorang senior yang juga dosen tetap Pesantren Darussunnah
Jakarta yang bernama Ust Andi Rahman berpanjang kalam dalam menjelaskan sebuah
hadis dalam bab tersebut. Apakah bunyi hadis yang dimaksud.? Yaitu ada 3
golongan yang mana apabila mereka berdoa, maka doanya tidak akan ditolak (atau
dalam kata lain pasti diterima), yaitu doa seorang imam yang adil, doa
seseorang yang berpuasa di tengah orang-orang yang berbuka (tidak berpuasa), dan
doa orang yang terzalimi (hadis ke-2526).
هل السجود أثناء سورة آلم السجدة في فجر يوم الجمعة سنة من النبي أو الإجتهاد من العلماء.؟
1. نص
الحديث
هناك الرواية التى
تتكلم عن هذه القضية، يعنى كما يلي :
حدثنا أبو بكر بن أبى شيبة حدثنا عبدة بن سليمان عن سفيان عن
مخول بن راشد عن مسلم البطين عن سعيد بن جبير عن ابن عباس أن النبى صلى الله عليه وسلم كان يقرأ فى صلاة الفجر يوم الجمعة الم تنزيل
السجدة وهل أتى على الإنسان حين من الدهر وأن النبى
صلى الله عليه وسلم كان يقرأ فى صلاة
الجمعة سورة الجمعة والمنافقين.[1]
Langganan:
Postingan (Atom)
صاحب الكتابة
- Al-Dho'if Yunal Isra al-Fadany
- Bukittinggi, Agam, Indonesia
- Seorang pelajar yang tengah berkontemplasi dalam pencarian jatidiri dan ilmu pengetahuan, walau hingga saat ini ilmu yang dia harapkan terasa masih dangkal dan jauh dari kesempurnaan. Dia lahir pada hari Kamis pagi, tanggal 22 Februari 1990 atau bertepatan dengan 26 Rajab 1410 Hijriah. Diberi nama dengan Yunal Isra bin Syamsul Bahri dan biasa dipanggil dengan sebutan Yunal/Isra/Inal. Pendidikan pertama yang pernah dijalaninya adalah Pendidikan TK pada tahun 1996, kemudian dilanjutkan ke SD 01 Baso dan tamat pada tahun 2002. Setelah itu memutuskan untuk fokus mendalami ilmu-ilmu keislaman di MTI Canduang dan tamat pada tahun 2009. Setahun kemudian ia meneruskan petualangan intelektualnya di program S1 Fakultas Dirasah Islamiyyah UIN Syarif Hidayatullah dan Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences Jakarta. Berharap semoga bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk manusia lain dan diredoi orang tua dan tuhannya, amien.! Fokus kajiannya sekarang "al-Muhaafazhah A'la al-Qadiimi al-Shaalih, wa al-Akhdzu bi al-Jadiidi al-Ashlah".
Terima kasih atas kunjungannya.........!!!!!!
نحمدك اللهم منزل الآيات تبصرة لأولى الألباب ورافع الدلالات عبرة لتزيل بها عن القلوب الحجاب ونشكرك شرعت الحلال والحرام وأنزلت الكتاب وجعلته هدى لكل خير يرام ونصلى ونسلم على سيدنا محمد المؤيد من الله بأجلى النيرات والساطع نوره في أفق الهداية بما يزيح الريب والمدلهمات وعلى آله خير آل وأصحابه ومن لهم مقتف أوموال