Sekelumit Sejarah FDLP Rasionalika

Prolog
FDLP Rasionalika adalah salah satu Lembaga Semi Otonom (LSO) yang berada di lingkungan Darus-Sunnah International Institute For Hadits Sciences.  Lembaga ini didirikan pada tahun 1999 atas inisiatif dari Moch. Syarif Hidayatullah (santri Darus-Sunnah angkatan pertama). Kemudian untuk konsep diskusinya sendiri digagas oleh 3 orang Mahasantri Darus-Sunnah Institute for Hadits Sciences (sekarang- Darus-Sunnah International Institute For Hadits Sciences), yaitu Moh. Syarif Hidayatullah, Nurul Huda Ma’arif dan Muhammad Zen. Dari ketiga Mahasantri inilah, akhirnya digagas sebuah organisasi yang memiliki concern di bidang pengembangan pemikiran dan intelektual lewat diskusi-diskusi mengenai isu kontemporer.

Mengenai nama “Rasionalika” itu sendiri, merupakan hasil gagasan dari Moch. Syarif Hidayatullah yang juga merupakan inisiator dan ketua pertama dari lembaga ini. Nama Rasionalika terinspirasi dari nama Koran Republika yang merupakan Koran langganan mahasantri pada waktu itu. Kemudian untuk melengkapinya, ditambahkan nama “Forum Diskusi Lintas Perspektif” atau disingkat menjadi FDLP Rasionalika. Sedangkan untuk logo Rasionalika sendiri, merupakan hasil kreasi dari Muhammad Zen yang juga merupakan salah satu penggagas lahirnya lembaga ini.

Rasionalika adalah Lembaga ke-3 yang terlahir di lingkungan Darus-Sunnah International Institute For Hadits Sciences, yaitu setelah lahirnya ISDAR dan BDU Nabawi. Lembaga Rasionalika terlahir didasari semangat keilmuan yang tinggi mahasantri pada waktu itu, karena pada saat itu banyak diskusi-diskusi yang diselenggarakan di lingkungan ciputat pada malam hari sehingga para mahasantri tidak dapat mengikutinya karena berbenturan dengan kegiatan muzakarah . Dahaga akan ilmu pengetahuan dan perkembangan pemikiran yang tidak dapat terbendung itulah yang menjadi salah satu faktor utama yang mengilhami lahirnya lembaga ini.

Di awal kelahirannya, kegiatan Rasionalika tidak semapan Rasionalika sekarang. Kegiatan Rasionalika ketika itu, masih berjalan berdasarkan dasar kesukarelaan. Hal ini terjadi karena Rasionalika belum memiliki sistem administrasi dan anggaran keuangan yang mapan, sehingga segala sesuatunya berjalan berdasarkan kesukarelaan mahasantri terutama yang berkenaan dengan anggaran. Selain itu Rasionalika juga berjalan atas dasar kesadaran akan semangat ilmiah, sehingga kehadiran mahasantri pada diskusi dilatarbelakangi satu alasan, yaitu kesukaannya pada pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran.

Di awal-awal pendiriannya, kegiatan diskusi Rasionalika baru hanya melibatkan Mahasantri Darus-Sunnah saja, sehingga mulai dari peserta hingga pembicara, masih berasal dari Mahasantri Darus-Sunnah. Tercatat baru pada sekitar tahun 2003, Rasionalika mulai bekerja sama dengan pihak luar. Untuk pertama kalinya, Rasionalika bekerja sama dengan BEMJ Tafsir Hadits untuk mengadakan acara “Seminar dan Pelatihan Takhrij Hadits” dan acara Rasionalika yang bekerja sama dengan pihak luar seperti ini, terus berkembang dan masih terus berjalan hingga sekarang.

Perkembangan zaman dan kondisi Darus-Sunnah International Institute For Hadits Sciences, turut serta membawa perkembangan Rasionalika ke arah yang lebih maju lagi. Saat ini, Rasionalika sudah mapan secara administrasi, hal ini dapat dilihat dengan adanya sistem organisasi yang lebih terstruktur dan anggaran dana yang cukup untuk kelangsungan seluruh kegiatan Rasionalika. Di samping itu, Rasionalika juga sudah banyak menjalin kerjasama dengan pihak luar, mulai dari peserta diskusi yang tidak hanya dari Mahasantri Darus-Sunnah sampai pembicara yang berasal dari alumni Darus-Sunnah, dosen-dosen, hingga guru-guru besar dari kampus-kampus ternama.

KEPENGURUSAN RASIONALIKA DARI MASA KE MASA
1. Moch Syarif Hidayatullah (1999-2000).
2. Buya Abdul Azis al-Rubuni (2000-2001).
3. Andi Rahman (2001-2002).
4. Abdullah Syafi’i Damanhuri (2002-2003).
5. Zuhdi Rifai (2003-2004).
6. Nurifa’at (2004-2005).
7. Asep Sulhadi (2005-2006).
8. Kamal Fuadi (2006-2007).
9. Syarif Hidayatullah (2007-2008).
10. Fazlurrahman (2008-2009).
11. Lukman Sumarna (2009-2010).
12. Ali Hamzah (2010-2011).
13. Ali Hamzah (2011-2012).
14. Yunal Isra (2012-2013).

Note : Tulisan ini di copas dari LPJ FDLP Rasionalika periode 2011-2012 yang dipimpin oleh saudara Ali Hamzah Zuhdi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon kritik dan sarannya.!

صاحب الكتابة

Foto saya
Bukittinggi, Agam, Indonesia
Seorang pelajar yang tengah berkontemplasi dalam pencarian jatidiri dan ilmu pengetahuan, walau hingga saat ini ilmu yang dia harapkan terasa masih dangkal dan jauh dari kesempurnaan. Dia lahir pada hari Kamis pagi, tanggal 22 Februari 1990 atau bertepatan dengan 26 Rajab 1410 Hijriah. Diberi nama dengan Yunal Isra bin Syamsul Bahri dan biasa dipanggil dengan sebutan Yunal/Isra/Inal. Pendidikan pertama yang pernah dijalaninya adalah Pendidikan TK pada tahun 1996, kemudian dilanjutkan ke SD 01 Baso dan tamat pada tahun 2002. Setelah itu memutuskan untuk fokus mendalami ilmu-ilmu keislaman di MTI Canduang dan tamat pada tahun 2009. Setahun kemudian ia meneruskan petualangan intelektualnya di program S1 Fakultas Dirasah Islamiyyah UIN Syarif Hidayatullah dan Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences Jakarta. Berharap semoga bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk manusia lain dan diredoi orang tua dan tuhannya, amien.! Fokus kajiannya sekarang "al-Muhaafazhah A'la al-Qadiimi al-Shaalih, wa al-Akhdzu bi al-Jadiidi al-Ashlah".

Terima kasih atas kunjungannya.........!!!!!!

نحمدك اللهم منزل الآيات تبصرة لأولى الألباب ورافع الدلالات عبرة لتزيل بها عن القلوب الحجاب ونشكرك شرعت الحلال والحرام وأنزلت الكتاب وجعلته هدى لكل خير يرام ونصلى ونسلم على سيدنا محمد المؤيد من الله بأجلى النيرات والساطع نوره في أفق الهداية بما يزيح الريب والمدلهمات وعلى آله خير آل وأصحابه ومن لهم مقتف أوموال