Kalau dibandingkan dengan disiplin ilmu lain, maka hadis merupakan
sebuah cabang ilmu yang sangat kaya dan variatif. Hal itu bisa dilihat dari
beragamnya perangkat keilmuan yang berada di bawah Ilmu Hadis tersebut seperti Ilmu
Sanad, Ilmu Takhrij, Ilmu Jarh wa Ta’dil, Ilmu ‘Ilal al-Hadis dan lain-lain,
serta banyaknya tipe-tipe kitab yang ditulis berdasarkan jenis-jenis ilmu
tersebut, seperti apa yang dikenal dengan sebutan Kitab Jami’, Sunan,
Mustadrak, Mustakhraj, Zawaid, Majma’ dan lain sebagainya. Tulisan ini akan
mencoba menghimpun seluruh jenis-jenis kitab hadis tersebut dan menjelaskan pengertiannya
masing-masing, InsyaAllah.
Secara umum, kitab-kitab hadis mempunyai tiga tipe sebagai berikut
:
- Kitab-kitab yang bab dan topiknya mencakup semua bab agama. Kitab jenis ini mempunyai bentuk berupa al-Jawami’, al-Mustakhraj wa al-Mustadrakat ‘ala al-Jawami’, al-Majamii’, al-Zawaid, dan Miftah Kunuz al-Sunnah.
- Kitab-kitab yang bab dan topiknya secara umum berkenaan dengan hal ihwal agama (sebut Fikih). Kitab tipe ini mempunyai corak seperti al-Sunan, al-Mushannafat, al-Muwatthaat, al-Mustakhrajat ‘ala al-Sunan.
- Kitab-kitab khusus yang menyangkut bab-bab agama atau salah satu aspeknya. Di antara tipenya adalah al-Ajza’, al-Targhib wa al-Tarhib, al-Zuhdu wa al-Fadhoil wa al-Akhlaq, al-Ahkam, Maudhuat Khasshatun, Kutub Funun al-Ukhra (kitab-kitab disiplin ilmu yang lain), Kutub al-Takhrij, dan al-Syuruh al-Haditsiyyah wa al-Ta’liqat ‘alaiha.[1]
Berikut rinciannya :
1. Al-Jawami’.
Al-Jawami’ adalah bentuk plural dari kata al-Jaami’ yang
dalam terminologi Ilmu Hadis mempunyai pengertian satu jenis dari kitab hadis
yang menghimpun berbagai hadis yang mencakup seluruh bab-bab agama seperti
akidah, hukum, perbudakan, tata cara makan, minum, bepergian, tidak bepergian,
tafsir, sejarah, sirah, fitnah, manaqib, dan lain sebagainya. Kitab Jami’ yang
terkenal di antaranya Jami’ Shahih al-Bukhari, Jami’ Shahih Muslim, Jami’
Abd al-Rozzaq, Jami’ al-Tsauri, Jami’ Ibn ‘Uyainah, Jami’ Ma’mar, Jami’
al-Tirmidzi, dan lain sebagainya.
2. Al-Mustakhrajat ‘ala al-Jawami’.
Al-Mukhtakhrajat adalah
bentuk plural dari kata al-Mustakhraj yang mempunyai pengertian satu
jenis dari kitab hadis di mana pengarangnya menghimpun (mentakhrij) beberapa
hadis dari berbagai kitab hadis yang ada, kemudian dia takhrij dengan
menggunakan sanad (jalur periwayatan) dia sendiri yang berbeda dengan
jalur yang dimiliki oleh para pentakhrij hadis tersebut, lalu bertemu dengan
sanad guru atau pun seniornya walau pada seorang sahabat. Kitab hadis tipe ini
harus sesuai dengan kitab yang ditakhrij dalam hal sistematika penyusunan,
jumlah kitab dan bab-babnya. Kitab al-Mukhtakhraj yang terkenal di
antaranya Mustakhrajat al-Ismaily, Mustakhrajat al-Ghithrify, Mustakhrajat
Ibn Abi Dzuhl terhadap Shahih Bukhari, Mustakhrajat Abi ‘Awanah
al-Isfarayaini, Mustakhrajat al-Hiry, Mustakhrajat Abi Hamid al-Harawi terhadap
Shahih Muslim, dan Mustakhrajat Abi Nu’aim al-Ashbahany, Mustakhrajat
Ibn al-Akhram, Mustakhrajat Abi Bakr al-Barqony terhadap Shahih Bukhari dan
Muslim.
3. Al-Mustadrakat ‘ala al-Jawami’.
Al-Mustadrakat adalah bentuk plural dari kata Mustadrak yang mempunyai
pengertian satu jenis dari kitab hadis di mana penyusunnya berusaha
mengumpulkan hadis-hadis yang didapatinya pada kitab-kitab lain yang sesuai
dengan syarat-syarat imam tertentu, akan tetapi yang bersangkutan tidak memasukkannya
ke dalam kitabnya. Seperti al-Mustadrak ‘ala al-Shahihain karya Imam
Hakim al-Naisaburi terhadap Shahih Bukhari dan Muslim. Melalui
kitab tersebut Imam Hakim berupaya untuk mengumpulkan hadis-hadis yang sesuai
dengan syarat Bukhari dan Muslim yang secara kebetulan tidak sempat mereka
masukkan ke dalam kitab Shahih-nya karena alasan-alasan tertentu.
4. Al-Majami’.
Al-Majami’ adalah bentuk
plural dari kata al-majma’ yang mempunyai pengertian satu jenis dari
kitab hadis di mana pengarangnya mengumpulkan hadis-hadis dari berbagai kitab
dan menyusunnya berdasarkan urutan kitab yang dikumpulkannya. Di antara kitab
jenis ini yang sangat populer adalah al-Jami’ baina al-Shahihain karya
al-Shoghani al-Hasan ibn Muhammad yang diberi nama dengan Masyariq al-Anwar al-Nabawiyyah
min Shihah al-Akhbar al-Mushthafawiyyah, al-Jami’ baina al-Shahihain karya
Abu Abdillah Muhammad ibn Abi Nashar Futuh al-Humaidy, al-Jam’u baina Ushul
al-Sittah karya Abu Hasan Rozin ibn Mu’awiyah al-Andalusi yang diberi nama
dengan al-Tajrid li al-Sihhah wa
al-Sunan, al-Jam’u baina Ushul al-Sittah yang diberi nama dengan Jami’
al-Ushul min Ahadits al-Rasul karya Abu Sa’adat (Ibn al-Atsir), Jam’u
al-Fawaid min Jami’i al-Ushul wa Majma’ al-Zawaid karya Muhammad ibn
Muhammad ibn Sulaiman al-Maghribi yang mencakup 14 kitab hadis dan lain
sebagainya.
5. Al-Zawaid.
Al-Zawaid merupakan satu jenis dari kitab hadis di mana penyusunnya
mengumpulkan hadis-hadis tambahan (pelengkap) pada sebagian kitab terkait
hadis-hadis yang terdapat pada kitab-kitab lain. Seperti kitab Mishbah
al-Zujajah fi Zawaid Ibn Majah karya Abu al-Abbas Ahmad ibn Muhammad
al-Bushiri dan Fawaid al-Muntaqo Lizawaid al-Baihaqi yang juga karya
al-Bushiri. Kitab yang pertama merupakan kumpulan zawaid Ibn Majah
terhadap lima kitab hadis lainnya (Shahih Bukhari, Muslim, Sunan Abi Daud,
Tirmidzi, dan Nasa’i) dan yang kedua berisi zawaid Sunan
al-Baihaqi al-Kubra terhadap kutub al-sittah, Ittihaf al-Saadat
al-Maharah al-Khairiyyah bi Zawaid al-Masanid al-‘Asyarah yang merupakan zawaid
Musnad Abi Daud al-Thayalisi, Musnad al-Humaidi, Musnad Musaddad ibn Musarhad,
Musnad Muhammad ibn Yahya al-‘Adi, Musnad Ishaq ibn Rahaweh, Musnad Abi Bakr
ibn Abi Syaibah, Musnad Ahmad ibn Manie, Musnad Abd ibn Humaid, Musnad
al-Harits ibn Muhammad ibn Abu Usamah, Musnad Abi Ya’la al-Mushili terhadap
al-Kutub al-Sittah yang juga karya al-Bushiri, al-Mathalib al-‘Aliyah
bi Zawaid al-Masanid al-Tsamaniyah karya Ibn Hajr al-‘Atsqalani, Majma’
al-Zawaid wa Manba’u al-Fawaid karya al-Hafidz Ali ibn Abi Bakr
al-Haitsami, dan Kitab Miftah Kunuz al-Sunnah karya Dr. A.J. Weinsinck.
6. Al-Sunan.
Al-Sunan adalah satu
jenis dari kitab hadis yang disusun berdasarkan bab-bab Fikih seperti masalah
iman, bersuci, shalat, zakat, dan seterusnya. Sebagian besar kitab tipe ini
berisi Hadis-Hadis Marfu’ saja, sehingga sangat jarang ditemuin di
dalamnya Hadis-Hadis Mauquf dan Maqthu’, karena keduanya tidak
dianggap sebagai sunnah dalam terminologi mereka, namun disebut dengan hadis
saja. Kitab tipe ini sangat banyak sekali, di antaranya yang terkenal adalah Sunan
Abi Daud, Sunan al-Tirmidzi, Sunan al-Nasa’i, Sunan Ibn Majah, Sunan
al-Baihaqi, Sunan al-Darimi, Sunan al-Syafi’i, Sunan al-Daraquthni dan lain
sebagainya.
7. Al-Mushannafat.
Al-Mushannafat adalah salah satu jenis dari kitab hadis yang disusun berdasarkan
bab-bab fikih yang meliputi Hadis-Hadis Marfu’, Mauquf,
dan Maqthu’. Sehingga dalam kitab tipe ini akan banyak ditemukan
perkataan-perkataan Nabi Saw, perkataan sahabat, fatwa tabi’in, dan
terkadang fatwa tabi’ tabi’in. Di sinilah letak perbedaannya
dengan kitab hadis tipe sunan yang sangat jarang berisi hadis-hadis Mauquf
dan Maqthu’. Di antara kitab al-Mushannafat yang terkenal
adalah al-Mushannaf karya Abu Bakr ibn Abi Syaibah al-Kufi, al-Mushannaf
karya Abu Bakr Abd al-Rozzak ibn Hammam al-Shan’ani, al-Mushannaf karya
Baqi ibn Makhlad al-Qurthubi, al-Mushannaf karya Abu Shofyan Waqi’ ibn
Jarrah al-Kufi, al-Mushannaf karya Abi Salamah Hammad ibn Salamah
al-Bashri dan lain sebagainya.
8. Al-Muwaththaat.
Al-Muwaththaat merupakan bentuk plural dari kata al-muwaththa’ yang menurut
bahasa berarti sesuatu yang dimudahkan atau sesuatu yang disediakan. Adapun
menurut istilah ahli hadis al-muwaththa’ berarti satu jenis dari kitab
hadis yang disusun berdasarkan bab-bab fikih yang meliputi Hadis-Hadis Marfu’,
Mauquf, dan Maqthu’. Kitab tipe ini sama persis dengan al-mushannaf,
perbedaannya hanya dari segi penamaannya saja. Di antara kitab tipe ini
yang terkenal adalah al-Muwaththa’ karya Imam Malik ibn Anas, al-Muwaththa’
karya ibn Abi Dzi’bin Muhammad ibn Abd al-Rahman al-Madani, al-Muwaththa’
karya Abu Muhammad Abdullah ibn Muhammad al-Marwazi dan lain sebagainya.
9. al-Ajza’.
al-Ajza’ merupakan bentuk plural dari kata al-juz’u. Adapun pengertiannya
menurut terminologi Ilmu Hadis adalah satu jenis dari kitab hadis yang
berukuran kecil (halamannya sedikit) dan mencakup hadis-hadis yang diriwayatkan
dari seorang sahabat atau perawi sesudah sahabat (tabi’in atau tabi’
tabi’in), seperti Juzu’ Ma Rawahu Abu Hanifah ‘an al-Shahabah karya
Abu Ma’syar Abd al-Karim Abd al-Shomad al-Thabari, atau mencakup hadis-hadis
yang berhubungan dengan satu judul secara luas, seperti Juzu’ Raf’i Yadaini
fi al-Shalat dan Juzu’ al-Qiraah Khalfa al-Imam karya Imam Bukhari
dan lain sebagainya.
10. Al-Targhib wa al-Tarhib.
Al-Targhib wa
al-Tarhib merupakan satu jenis dari kitab
hadis yang disusun berdasarkan pengumpulan hadis-hadis targhib (anjuran
berbuat baik) dan hadis-hadis tarhib (ancaman terhadap kejahatan). Kitab
tipe ini disusun oleh pengarangnya adakalanya dengan sanad-sanadnya secara
independen seperti kitab Al-Targhib wa al-Tarhib karya Abu Hafzh Umar
ibn Ahmad yang lebih dikenal dengan nama Ibn Syah, adakalanya tidak bersanad
sama sekali sebagai hasil saringan dari kitab-kitab lain seperti kitab Al-Targhib
wa al-Tarhib karya Zaki al-Din Abd al-‘Adzim ibn Abd al-Qawi al-Mundziri.
11. Al-Zuhd wa al-Fadhoil wa al-Adab wa al-Akhlaq.
Al-Zuhd wa al-Fadhoil wa al-Adab wa al-Akhlaq merupakan satu jenis dari kitab hadis yang berisi hadis dan atsar
mengenai tema-tema yang berkaitan dengan tema zuhud, fadilah-fadilah amalan,
adab, dan budi pekerti. Kitab tipe ini lumayan banyak dan cukup representatif
seperti Kitab al-Dzam al-Ghibah, Kitab Dzam al-Hasad, Kitab Dzam al-Dunya karya
Ibn Abi al-Dunya Abu Bakr Abdullah ibn Muhammad al-Baghdadi, Kitab Akhlaq
al-Nabi Saw karya Abu Muhammad Abdullah ibn Muhammad al-Baghdadi, Kitab
al-Zuhd karya Imam Ahmad ibn Hanbal dan Abdullah ibn al-Mubarak, Kitab
Fadhoil al-Qur’an karya Imam Syafi’i, Kitab Fadhoil al-Shahabah karya
Abu Nu’aim al-Ashbahani, Kitab Riyadh al-Sholihin min Kalam Sayyid
al-Mursalin karya Imam al-Nawawi dan lain sebagainya.
12. Al-Ahkam.
Al-Ahkam merupakan kitab-kitab yang berisikan hadis-hadis hukum saja. Pengarang
kitab tipe ini biasanya mengumpulkan sejumlah hadis dari kitab-kitab hadis
induk, kemudian menyusunnya berdasarkan bab-bab Fikih. Kitab tipe ini ada
yang besar, sedang dan ada juga yang kecil. Di antaranya al-Ahkam al-Kubra dan
al-Ahkam al-Shugra karya Abu Muhammad Abd al-Haq ibn al-Rahman
al-Syibli, al-Ahkam dan ‘Umdah al-Ahkam karya Abd al-Ghani ibn
Abd al-Wahid al-Maqdisi, al-Imam fi Ahadits al-Ahkam karya Ibn Daqiq
al-‘Ied, al-Muntaqo fi al-Ahkam karya Ibn Taimiyyah, Bulugh al-Maram
fi Adillah al-Ahkam karya Ibn Hajr al-‘Atsqalani dan lain sebagainya.
13. Maudhuat Khasshah (Tema-tema
Tertentu).
Maudhuat
Khasshah merupakan satu jenis dari kitab hadis
yang memuat bab-bab tertentu di mana para pengarangnya membahas satu tema saja
pada tiap kitab, kemudian tema tersebut mereka tinjau dengan mencantumkan
sejumlah hadis penguat yang terkadang tidak terdapat pada kitab-kitab hadis
terkenal. Di antara kitab tipe ini adalah Kitab al-Ikhlash karya Ibn Abi
al-Dunya, Kitab al-Asma’ wa al-Shifat karya Imam al-Baihaqi, Kitab
al-Fitan wa al-Malahin karya Abu Abdillah Nu’aim ibn Hammad al-Marwadzi, Kitab
Dzammi al-Kalam karya Abu Ismail Abdullah ibn Muhammad al-Anshari
al-Harowi, Kitab al-Jihad karya Abdullah ibn Mubarok al-Marwadzi dan
lain sebagainya.
14. Kitab al-Funun al-Ukhra (Kitab-kitab
Disiplin Ilmu Lain).
Kitab al-Funun
al-Ukhra yang dimaksudkan di sini adalah
kitab-kitab yang pada awalnya ditulis bukan tentang hadis Nabi Saw seperti
kitab-kitab Tafsir, Fikih, Sejarah, dan lain-lain, namun di dalamnya terdapat
hadis-hadis yang berkaitan dengan tema-tema pembahasan tertentu. Di antara
kitab ini ada yang meriwayatkan hadis dengan sanad yang original (tidak
mengutip dari kitab lain), seperti kitab Tafsir Jami’u al-Bayan ‘an Ta’wil
Ayi al-Qur’an karya Imam Abu Ja’far al-Thabari, Tafsir Ibn Katsir karya
Abu al-Fida Ismail ibn Umar al-Qurasyi al-Dimasyq, dan ada juga yang memuat
hadis dengan sanad yang sudah ditakhrij oleh orang lain dalam kitabnya, seperti
al-Dur Mantsur fi Tafsir al-Kitab al-Aziz bi al-Ma’tsur karya Imam
al-Suyuthi, Majmu’ fi Syarh al-Muhadzdzab karya Imam al-Nawawi, al-Mughni
karya Ibn Qudamah al-Maqdisi, Tarekh al-Thabari karya al-Thabari dan
lain sebagainya.
15. Kutub al-Takhrij (Kitab-kitab
Takhrij).
Kutub
al-Takhrij adalah
kitab-kitab yang disusun oleh pengarangnya sebagai hasil takhrijan dari
kitab-kitab lain (seperti kitab Fikih, Tafsir, Bahasa, dan lain-lain) yang
berisi hadis-hadis yang belum disebutkan tempat pengambilannya. Di antara
kitab-kitab takhrij yang terkenal adalah kitab Takhrij Ahadits al-Kasysyaf dan
Nashb al-Royah li Ahadits al-Hidayah karya Abu Muhammad Abdullah ibn Yusuf
al-Zaila’i, al-Talkhis al-Habir fi Takhrij Ahadis Syarh al-Wajiz al-Kabir
karya Imam Ibn Hajr al-‘Atsqalani, Manahil al-Shofa fi Takhrij Ahadits
al-Syifa dan Falq al-Ishbah fi Takhrij Ahadis al-Shihhah karya Imam
Jalaluddin al-Suyuthi, al-Mughni ‘an Haml al-Asfar fi Takhrij Ma fi al-Ihya’
min al-Akhbar karya al-‘Iraqi dan lain sebagainya.
16. Al-Syuruh al-Haditsiyyah wa al-Ta’liqat ‘alaiha.
Al-Syuruh
al-Haditsiyyah wa al-Ta’liqat ‘alaiha merupakan
kitab yang menjelaskan serta memberikan komentar terhadap kitab-kitab matan
yang muncul sebelumnya. Selain itu kitab-kitab tipe ini juga tidak jarang yang
menampilkan takhrijan dari hadis yang dijelaskan, menjelaskan status perawinya,
serta menentukan kualitas hadisnya. Di antara kitab-kitab syarah yang terkenal
adalah Fath al-Bari bisyarh Shahih al-Bukhari karya Ibn Hajr
al-‘Atsqalani, ‘Umdah al-Qari bisyarh Shahih al-Bukhari karya Abu
Muhammad Mahmud ibn Ahmad al-Aini, Syarh al-Ihya karya Abu Faidh
Muhammad al-Murthadho al-Zabidi, dan Fath al-Qadir syarah al-Hidayah tentang
Fikih Hanafi karya Kamal al-Din Muhammad ibn Abd al-Wahid yang terkenal dengan
nama Ibn al-Humam.
[1].Lihat
rinciannya lebih lanjut pada Mahmud al-Thahhan, Ushul al-Takhrij wa Dirasah
al-Asanid, (Riyadh; Maktabah al-Ma’arif, 1991), cet. II, hal. 95-129. Bandingkan
dengan Muhammad ibn Ja’far al-Kattani, al-Risalah al-Mustathrafah li Bayani
Masyhur Kutub al-Sunnah al-Mushannafah, (Beirut: Dar al-Basyair al-Islamiyyah,
1986), cet. IV, hal. 13-65.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon kritik dan sarannya.!