عام الحزن 2013


Dalam sejarah Islam, kita tidak asing dengan istilah ‘am al-huzn atau yang disebut juga dengan tahun dukacita yang terjadi pada tahun ke-10 hijriah.. Istilah tersebut merupakan representasi dari serangkaian peristiwa kesedihan yang dialami oleh baginda Rasulullah Saw. Pada tahun tersebut, dua orang yang sangat dicintai Rasul, diambil oleh Allah Swt. Keduanya adalah paman beliau yang bernama Abu Thalib dan istri beliau tercinta Siti Khadijah. Keduanya mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mengawal dakwah Nabi selama berada di Kota Mekah waktu itu.

Abu Thalib misalnya, merupakan pribadi yang sangat menyayangi Nabi Saw. Pada saat beliau berumur delapan tahun atau setelah ditinggal wafat oleh ibu dan kakeknya, maka Abu Thaliblah orang yang merawat Nabi dan membantu perjuangan dakwahnya. Abu Thalib sangat menyayangi Nabi melebihi sayangnya kepada anak-anaknya sendiri. Dan berkat Abu Thalib jugalah Nabi Muhammad Saw bisa mendapatkan jaminan keselamatan dalam menyebarkan agama Islam selama berada di Mekah, karena ia merupakan salah seorang pembesar Quraisy yang sangat terpandang dan disegani.

Begitu juga dengan Khadijah, istri Nabi yang sangat beliau cintai dan diapun sangat mencintai Nabi. Dialah perempuan pertama yang mempercayai kenabian Nabi Muhammad dan dia jugalah orang yang menenangkan Nabi ketika beliau sedang berkeluh kesah dalam menghadapi beratnya perjuangan dakwah. Dari Khadijah Nabi memperoleh banyak keturunan seperti Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fathimah serta anak laki-laki beliau lainnya yang wafat sewaktu masih kecil yaitu Abdullah dan Qashim.

Ditinggal mati oleh keduanya membuat hati Nabi Muhammad sangat sedih, namun akhirnya beliau dihibur oleh Allah Swt dengan mengisra’ dan memi’rajkan beliau tidak lama setelah kejadian tersebut. Satu hal yang bisa dikatakan di sini adalah bahwa dibalik kesempitan itu pasti ada kelapangan, dibalik dua kejadian yang menyedihkan Nabi tersimpan sebuah balasan kebahagian yang sangat besar. Itulah janji Allah dalam surah al-Insyirah yang menyebutkan fainna ma’a al-‘usri yusran, inna ma’a al-‘usri yusran. Satu kesulitan akan dibalasi Allah dengan dua kemudahan.

Tidak jauh berbeda dengan ruh cerita di atas, penulis juga mengalami ujian yang cukup berat di tahun 2013 kemaren. Dua kejadian yang bisa dikatakan beruntun menimpa keluarga penulis, yaitu ditinggal wafat oleh dua orang keponakan yang sangat diharapkan menjadi penerus keluarga dan agama. Keduanya adalah Hafizuddin Munawwir al-Luthfi (berumur 5,5 tahun), keponakan penulis dari kakak Meri Susanti dan Ronny Putra Chaniago dan Muhammad Naufal Najib (berumur 1 hari), keponakan penulis dari Kakak Mira Wati dan Yusra.

Hafizuddin Munawwir al-Luthfi, merupakan keponakan penulis yang sangat tanpan dan cerdas. Pada masa kecilnya penulis sempat menjadi “pengasuh”nya serta bermain bersama disela-sela waktu luang penulis. Lumayan banyak kenangan yang tak terlupakan bersama Luthfi dan sesuai dengan namanya Luthfi merupakan anak yang lembut dan berperangai santun, walau sekali-sekali menampakkan perangai kekanak-kanakannya, namun itu menurut penulis adalah wajar karena ia baru berumur setahun jagung. Namun apa hendak dikata Allah berencana lain, dia meninggal dunia pada tanggal 26 April 2013 yang lalu akibat penyakit alergi kulit akut yang menjangkiti seluruh tubuhnya.

Begitu juga dengan Muhammad Naufal Najib, keponakan kecil penulis yang hanya berkesempatan merasakan hidup sehari di atas dunia. Satu-satunya kenangan terbesar penulis dengan Naufal hanyalah ketika nama “Muhammad” yang terdapat di awal namanya merupakan pemberian penulis setelah sehari sebelum wafatnya, ibunya meminta usulan nama kepada penulis. Maka penulis usulkan bahwa Muhammad sebagai bagian awal namanya yang kemudian ditambah dengan Naufal Najib sebagai nama yang telah dipersiapkan ibunya jauh-jauh hari sebelum kelahirannya. Namun sayang, Allah juga mengambilnya pada tanggal 3 Desember 2013 kemaren. Ya Allah tabahkanlah kedua orangtua mereka menghadapi cobaan ini. Amien.!

Dua cobaan ini merupakan ujian mental terbesar buat keluarga penulis pada tahun 2013 kemaren. Walau sebenarnya dirundung duka yang sangat mendalam, namun keluarga penulis menerima sepenuhnya takdir ini sembari berdoa semoga Zat yang Maha Kuasa Allah Swt memberikan ganti yang lebih baik dari apa yang telah Beliau ambil seperti halnya Nabi Muhammad yang dihadiahi isra’ mi’raj setelah diuji dengan kematian orang-orang yang beliau cintai. Dan kami sekeluaga juga berkeyakinan bahwa apapun yang Allah tetapkan untuk kami, maka itulah yang terbaik bagi kami karena Beliau adalah sebaik-baik Zat Pengatur dan Penguasa segala sesuatu.

Air mata kesedihan mengalir deras di pelupuk mata kami semua, namun ini bukan berarti kami tidak menerima takdir-Mu ya Allah. Engkau telah ambil anak/cucu/keponakan kami tercinta, Muhammad Naufal Najib pada tanggal 3 Desember 2013 kemaren dan Hafizuddin Munawwir al-Luthfi pada tanggal 26 April 2013 yang lalu. Kami yakin keputusan-Mu ini adalah hal yang terbaik buat kami semua. Oleh karena itu gantilah apa-apa yang telah Engkau ambil dari kami dengan sesuatu yang lebih baik dalam wujud dan manfaatnya, serta tanamkanlah rasa ikhlas yang mendalam di hati kami untuk senantiasa berbaik sangka dalam menerima takdir-Mu. Jadikan cobaan ini sebagai penebus dosa-dosa yang pernah kami lakukan terhadap-Mu Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, berikan kesabaran kepada kami semua. Amien..!!

اللهم اجعلهما فرطا لابويهم وسلفا وذخرا وعظة واعتبارا وشفيعا وثقل بهما موازينهم وأفرغ الصبر علي قلوبهم ولا تفتنهم بعدهما ولا تحرمهم أجرهما. أمين..!!

Segenap cerita sedih tersebut telah berlalu, kini tiba saatnya untuk memasang target dan rencana-rencana besar masa depan. Sudah waktunya keluar dari lembah kesedihan dan keterpurukan. Berita-berita bahagia menyambut riang di depan mata. Ada beberapa rencana besar penulis yang mudah-mudahan Allah wujudkan di tahun 2014 ini. Di antaranya mengakhiri pendidikan penulis di bangku strata satu, sekarang penulis tengah menggarap dua risalah sekaligus, yaitu skripsi yang akan diajukan sebagai syarat kelulusan di Fakultas Dirasat Islamiyah dan begitu juga di pondok tercinta Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences.

Adapun risalah/skripsi penulis di Fakultas Dirasah al-Islamiyah berjudul Nazhariyyah al-Maqashid al-Syar’iyyah ‘inda Ibn Qayyim al-Jaudziyyah wa Tathbiquha fi Fahm al-Ahadits al-Nabawiyyah (Konsep Maqashid Syariah Perspektif Ibn Qayyim al-Jaudziyyah dan Aplikasinya dalam Memahami Hadis-Hadis Nabi). Sementara itu di Darus-Sunnah takhrij hadis tentang al-Targhib fi al-Mubadarah bi al-‘Amal (Anjuran untuk Bersegera dalam Beramal/beribadah). Semoga Allah mudahkan, amien ya rabbal ‘alamin.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon kritik dan sarannya.!

صاحب الكتابة

Foto saya
Bukittinggi, Agam, Indonesia
Seorang pelajar yang tengah berkontemplasi dalam pencarian jatidiri dan ilmu pengetahuan, walau hingga saat ini ilmu yang dia harapkan terasa masih dangkal dan jauh dari kesempurnaan. Dia lahir pada hari Kamis pagi, tanggal 22 Februari 1990 atau bertepatan dengan 26 Rajab 1410 Hijriah. Diberi nama dengan Yunal Isra bin Syamsul Bahri dan biasa dipanggil dengan sebutan Yunal/Isra/Inal. Pendidikan pertama yang pernah dijalaninya adalah Pendidikan TK pada tahun 1996, kemudian dilanjutkan ke SD 01 Baso dan tamat pada tahun 2002. Setelah itu memutuskan untuk fokus mendalami ilmu-ilmu keislaman di MTI Canduang dan tamat pada tahun 2009. Setahun kemudian ia meneruskan petualangan intelektualnya di program S1 Fakultas Dirasah Islamiyyah UIN Syarif Hidayatullah dan Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences Jakarta. Berharap semoga bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk manusia lain dan diredoi orang tua dan tuhannya, amien.! Fokus kajiannya sekarang "al-Muhaafazhah A'la al-Qadiimi al-Shaalih, wa al-Akhdzu bi al-Jadiidi al-Ashlah".

Terima kasih atas kunjungannya.........!!!!!!

نحمدك اللهم منزل الآيات تبصرة لأولى الألباب ورافع الدلالات عبرة لتزيل بها عن القلوب الحجاب ونشكرك شرعت الحلال والحرام وأنزلت الكتاب وجعلته هدى لكل خير يرام ونصلى ونسلم على سيدنا محمد المؤيد من الله بأجلى النيرات والساطع نوره في أفق الهداية بما يزيح الريب والمدلهمات وعلى آله خير آل وأصحابه ومن لهم مقتف أوموال